Senin, 15 Juni 2015

Tak Mungkin, Perwira Jabat Sekretaris Perindo Binjai

Sungguh banyak yang tak percaya seorang perwira tinggi mau menduduki jabatan sebagai Sekretaris DPD Partai Perindo Binjai yang notabennya hanya pengurus Partai di kota kecil yang bertetangga dengan Kota Medan ibu Kota Sumatera Utara itu.

"Mana mungkin mau seorang perwira tinggi menjabat sebagai sekretaris Partai, apalagi di kota Binjai", ujar Prawira salah seorang tokoh masyarakat Kota Binjai.

Rasa penasaran yang sama juga dikatakan Bayu, 23 tokoh pemuda, dimana dirinya juga merasa heran dan berpendapat bahwa informasi yang berkembang di Kota Binjai saat ini hanya lelucon saja, tukasnya.

Sebagaimana kabar yang berkembang dimasyarakat, bahwa jabatan Sekretaris DPD Partai Perindo  Kota Binjai dimana saat ini dinakodai Sukiwi Tjong dijabat Maizen Santana,  SH.

"Saya kira informasi yang berkembang dimasyarakat hanya salah pengertian saja", ujar Maizen coba menjelaskan.

Lanjutnya, mungkin masyarakat mengira Maizen itu pangkat seorang perwira tinggi, pada hal itu hanya sebuah nama pemberian orang tua saya.

Sedangkan yang dimaksud masyarakat selama ini Mayor Jenderal (Mayjen) pangkat perwira tinggi di TNI dan Polri, ungkap Maizen lebih lanjut.

Ditambahkan Maizen, bahwa kesalahan pahamkan informasi seperti itu kerab terjadi mulai dirinya duduk dibangku sekolah, bahkan sering kali menjadi bahan olok -olokkan sesama teman.

Dijelaskan, Maizen itu artinya, "Mai" bahwa saya lahir di bulan Mai sedangkan "Zen" itu artinya penggalan nama kakek saya yang kebetulan seorang datuk di Kota Pariaman Sumatera Barat, yakni Datuk Zakaria Gando Suaro, ungkap Maizen mangkahiri. red@ksi

Selasa, 02 Juni 2015

ISU MONEY POLITIK WARNAI JELANG PILKADA BINJAI

Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian jadikan pemimpin dari kaum munafik yang Allah murkah kepada mereka. Sungguh mereka putus asa terhadap akhirat sebagaimana putus asa orang-orang kafir dari penghuni kubur . Surah As-Saff ayat 13.

Penggalan ayat diatas seperti dapat mewakili aspirasi masyarakat Kota Binjai dan beberapa Kabupaten lainnya dimana dalam waktu dekat ini melangsungkan festa demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015-2020.

Faktanya menjelang pelaksanaan pilkada Kota Binjai sejumlah sudut kota Binjai telah ramai dibanjiri tanda gambar calon Walikota baik itu dalam ukuran besar dan kecil, bahkan sejumlah becak bermotor (betor.red) menjadi sarana atau iklan bejalan dari pemasangan tanda gambar tersebut.

Ironisnya seiring pertarungan tanda gambar para balon Walikota isu tentang money politik juga semakin hangat berhembus datang dari beberapa balon yang bertarung dan tak tangung-tangung para kandidat siap menggelontorkan uangnya dalam jumlah yang cukup menggiurkan mencapai puluhan milyar rupiah guna memuluskan syawat politiknya. Bahkan salah seorang kandidat disebut-sebut telah mempersiapkan uang sejumlah Rp. 20 milyar.

Subur, 52 salah seorang warga Binjai Barat mengaku telah didatangi tim pemenangan salah seorang kandidat balon Walikota yang menawarkan uang sebesar Rp. 200 ribu per kepala untuk ia, istri dan ketiga anaknya.

"Nanti ketika pilkada bapak pilih yang ini ya, sembari memperlihat gambar balon Walikota dari kantong bajunya", jelas subur dalam kesempatan perbincangan di kawasan Pujasera Gor lama Binjai.

Sementara itu disisi lain juga berhembus kabar untuk tidak memilih salah seorang kandidat karena balon yang dinggulkan itu tidak mungkin menang karena diisukan tidak ada uangnya, meski kandidat tersebut dikanal tokoh yang sederhana, santun, dan istiqomah.

"Yang ini foto orangnya, sambil memperlihatkan gambar yang muncul di telepon gengamnya", sambung Subur.

Betapa terkejutnya kami ternyata foto yang ditunjukannya adalah gambar H.Timbas Tarigan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Binjai, "maksud pak Subur Pak Wakil", kami balik bertanya mencoba untuk mengaskannya, ya Pak Timbas, jawabnya.

Lanjutnya, kalau semua rakyat Binjai sudah bisa dibeli dengan uang mau jadi apa kota Binjai ini kedepannya, kita semua harus menolaknya jangan mau kedaulatan kita dibeli dengan uang karena pemilik Kota ini adalah seluruh rakyat kota Binjai bukan mereka yang punya uang saja dan kita wajib untuk menyelamatkannya, tegas Subur.

Mendengar penjelasannya, tak seorangpun yang berkomentar, kamipun hanya bisa mengangguk-anggukan kepala sembari mencoba memahami penjelasan yang disampaikan Subur. Red@ksi