Minggu, 07 Februari 2016

POLITIK, LOYALITAS DAN MILITANSI http://maizensaftana01.blogspot.com/2016/02/politik-loyalitas-dan-militansi.html

POLITIK, LOYALITAS DAN MILITANSI

Dalam dunia politik kata loyalitas dan militansi seakan tak asing lagi ditelingga kita dan sudah menjadi tuntutan yang harus dilaksanakan bagi setiap anggotanya.

Bahkan disalah satu organisasi dan partai melakukan pembekalan khusus untuk menanamkan makna dan semangat loyalitas dan militansi itu kepada seluruh anggotanya.

Lalu apa sebenarnya arti, makna dan tolak ukuranya loyalitas dan militansi itu ?.

Menurut dari beberapa referensi bahwa loyalitas dan militasi itu didefinisikan sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk organisasi, partai atau tempat dia meletakan loyalitasnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan militansi adalah kemampuan mengkomparasikan seluruh pikir,  sikap dan gerak hanya untuk memperjuangkan ide dan prinsipnya atau merupakan hasil dari kristalisasi dari idiologi yang diyakininya.

Selanjutnya militansi tidak diukur dari besar dan banyaknya amanah, tidak pula di ukur dari banyaknya manfaat yang  diterima  seseorang dalam mengikuti sebuah organisasi. Ukuran militansi itu sesungguhnya sejauh mana keikhlasan, kejujuran serta ketanguhan yang ada pada diri seorang dalam melaksanakan tugas atau amanah yang diberikan organisasi dan partainya dengan  sebaik-baiknya.

Pertanyaannya apakah makna loyalitas dan militansi itu dapat berjalan dalam kondisi sosial, demokrasi, ekonomi, dan hukum negara indonesia saat ini ?.

Faktanya tidak jarang dari sejumlah kasus yang terjadi ditengah masyarakat  bahwa hukum seakan tunduk dengan politik dan politik tak terlepas dari kepentingan dalam memperebutkan kekuasaan dan kesemuanya itu seakan dapat dikendalikan dengan uang.

Bahkan karena tuntutan ekonomi seseorang rela menggadaikan idiologinya dengan sejumlah uang sehingga tidak ada lagi istilah jangan tanya apa yang sudah negara berikan kepadamu tapi apa yang sudah kamu berikan kapan negara ini, namun yang belaku saat ini bahwa tidak ada teman abadi dalam dunia politik, tapi yang ada kepentingan abadi.

Kecewa, sudah pasti dan itulah yang menyelimuti masyarakat saat ini, karena tidak tau siapa yang harus dipersalahkan dan harus dimulai dari mana untuk memperbaiki kondisi ini. Mungkin dengan telah sejahtera nya bangsa ini semua akan berakhir dengan indahnya.@ZeN