Jumat, 26 April 2019

Ku Gadaikan Kehormatan Demi Membayar Hutang Ibu

Rintihan itu menjadi saksi bisu, ketika pria paruh baya yang bersamaku didalam kamar hotel itu telah merenggut kehormatan ku. Rasa sakit, sesal, malu dan berdosa bercampur aduk didalam benak ku.

Inilah awal kisah ku masuk dalam kelembah kemaksiatan. Teman-teman memanggil ku Siska, ketika itu usiaku masih 16 tahun, kondisi ekonomi yang jauh dibawah garis kemiskinan memaksa ku untuk mengambil keputusan itu, demi melunasi hutang-hutang ibu ku.

Sejak ayah meninggalkan ibu dan memilih menikah dengan wanita lain, ketika itu  aku masih duduk dibangku kelas 5 SD disalah satu sekolah negeri di Kota Binjai, kehidupan keluarga kami menjadi berantakan, karena ibu harus seorang diri mencari nafkah membiayai kehidupan aku dan kedua kakak ku.

Bahkan sepulang sekolah, aku bersama kakak sepupu ku terpaksa menjadi pengemis dengan bermodalkan kotak infak yang diperoleh dari salah seorang yang menyewakan di kawasan Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur.

Setiap persimpangan lampu merah menjadi ladang dalam menjalankan aksi kami. Hingga sewaktu ketika aksi ku pernah diketahui oleh teman-teman sekolah ku dan karena tak kuasa menahan rasa malu, aku beberapa bulan tidak masuk sekolah, hingga akhirnya ibu memindahkan aku dari sekolah itu.

Pekerjaan menjadi pengemis terus ku lakukan hingga aku duduk dibangku sekolah kelas 3 SMP negeri, sampai akhir keputusan pahit itu memaksa ku melakukannya demi melunasi hutang-hutang ibu dan mambayar uang kontrak rumah yang telah menunggak lebih dari 3 bulan.

" Aku terpaksa melakukan itu, karena yang terlintas dalam benak ketika itu hanya dengan cara menjual ke hormat ku, permasalahan ini dapat terselesaikan ", ujar Siska kepada LR.

Terlihat air mata menetes di wajah wanita malang itu. Kisah perjalanan pahit hidupnya membawa kami hanyut kedalamnya. Kondisi ekonomi yang serba keterbatasan terkadang membuat seseorang harus menempuh jalan pintas dan menghalalkan segala cara.

Ironisnya kini Siska malah memilih menjadi pekerja terafis plus - plus yang ada di kawasan Kota Medan, meski sebelumnya sempat mencoba bekerja sebagai pramuniaga di salah satu toko pakaian di Kota Binjai.

Penghasilannya yang kecil menjadi alasan untuk beralih menjadi pekerja terafis plus-plus karena dianggap lebih muda mendapatkan uang dengan jumlah yang lebih besar.



Rabu, 14 September 2016

POHON BESAR KANTOR PEMKO BINJAI TUMBANG

Pohon besar berusia puluhan tahun yang berada dihalaman Kantor Pemerintahan Kota Binjai tiba-tiba saja tumbang. Peristiwa yang mengejutkan banyak orang itu terjadi sekira pukul 20.10 wib, Rabu (14/9).

Keberadaan pohon besar yang letaknya persisnya disisi sebelah kanan kantor utama Walikota Binjai itu, tiba-tiba saja tumbang dan menimpa pintu gerbang, hingga mengejutkan pengguna jalan yang kebetulan melintas didepan kantor tersebut.

Meski tidak ada menelan korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sangat mengagetkan sejumlah petugas keamanan dan para pengguna jalan lainnya, karena tidak ada tanda-tanda  sebelumnya akan tumbang pohon besar itu.

Menurut saksi mata yang melihat peristiwa itu, mengatakan  bahwa peristiwa  tumbangnya pohon besar itu kejadiannya tiba-tiba saja dan begitu cepat. " tidak ada yang mengetahui secara pasti penyebab tumbangnya  pohon besar itu", jelas Ucok salah seorang saksi mata.

Sambungnya, bagaimana mungkin pohon sebesar itu bisa tumbang tanpa ada angin dan hujan, ujarnya dengan penuh heran.

Sementara itu sejumlah petugas dari Dinas Pertamanan dan Kebersihan, serta BPBD dengan dibantu beberapa warga mencoba membersihkan ranting-ranting pohon yang menimpa dan menutup pintu gerbang Kantor Pemko Binjai itu.

Akibat peristiwa yang mengagetkan itu sempat menimbulkan kemacetan dijalan utama Kota Binjai mulai dari lampu merah depan Sekolah Taman Siswa Binjai sampai bundaran Taman Remaja,  karena sebagian warga dan pengguna jalan lainnya ingin menyaksikan peristiwa misteri tumbangnya pohon besar dihalaman Pemko Binjai tersebut. @keZen.

Minggu, 11 September 2016

PERINDO BERQURBAN

Senyum kebahagian tampak terlihat dari wajah seluruh pengurus DPD Perindo Kota Binjai ketika melaksanakan pemotongan hewan qurban untuk sekian kalinya dalam menyambut peringatan Hari Raya Idul Adha 1437 H,Senin, (12/9).

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Laaillaaha Illal laahu Wallaahu Akbar Allaahu Akbar Wa lillaahil hamd ,  diawali dengan mengumandangkan asma Allah dan disaksikan pengurus DPD Perindo Kota Binjai telah menyembelih hewan  qurban berupa seekor biri-biri yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Partai Perindo Berqurban yang dilaksanakan mulai dari tingkat DPP, DPW dan DPD se indonesia.

"Ini untuk yang kedua kalinya DPD Perindo Kota Binjai menyelenggarakan pemotongan hewan qurban sejak terbentuknya kepengurusan di Kota Binjai", jelas Ketua DPD Perindo Kota Binjai Maizen Saftana, SH.

Lanjutnya, bahwa pemotongan hewan qurban tersebut sebagai bentuk rasa syukur seluruh pengurus DPD Perindo Kota Binjai atas segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT, baik itu berupa nikmat kesehatan dan segala bentuk nikmat lainnya, juga sekaligus sebagai peningkatan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.

Lagi lanjutnya, bahwa kegiatan seperti ini insyaallah akan terus dilakukan setiap tahunnya dan hendaknya tidak dilihat dari besar atau kecilnya hewan yang diqurbankan akan  tetapi yang harus  menjadi pelajaran bagi kita bersama adalah tentang  semangat berbaginya dan sekaligus menjadi media bagi seluruh pengurus untuk mempererat tali silaturrahmi antara pengurus dan masyarakat, harap Maizen.

Sambung Maizen, karena hakekatnya peristiwa Nabi Ibrahim As mengandung pelajaran tentang keihklasan, sebab Allah tidak memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih Ismail, akan tetapi untuk membunuh rasa KEPEMILIKAN terhadap Ismail dan dalam kehidupan kita saat ini, Ismail diumpamakan dalam bentuk kekayaanmu, jabatan mu, egomu atau sesuatu yang kamu sayangi dan pertahankan di dunia ini, karena hakekatnya semua yang kita miliki adalah milik Allah Subhanallahu Wa Ta'ala.

"Semoga Allah SWT menganugerahkan Keshalihan Nabi Ibrahim dan Keikhlasan Nabi Ismail kepada kita semua untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari", ujar Maizen berharap dalam doanya. @keZeN. 

Rabu, 24 Agustus 2016

MISTERI SI JEMBATAN BOLONG

Kisah misteri si manis jembatan ancol yang bertubuh bolong dipungungnya membuat buluh kuduk merinding bagi setiap orang yang melintas dijembatan itu. Kini rasa ketakutan itu juga menghantui warga Jl. Danau Laut Tawar Likungan 4 Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur.

Pasalnya jembatan yang kondisinya berlobang alias bolong dan hampir ambruk disisi kanannya  selama empat bulan terakhir ini  seakan luput dari perhatian Pemko Binjai.

Untuk menghindari jatuhnya korban warga disekitarnya memberi tanda bagi pengguna lalulintas untuk berhati-hati agar tidak terjebak kedalaman jembatan yang berlobang itu.

Srret, tt....., seorang ibu pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan anaknya terpaksa harus menghentikan  kendaraannya secara mendadak karena dari arah berlawanan seorang pelajar SMU yang mengedari sepeda motor Yahama memaksa ingin lebih dulu  melintas di jembatan berlobang itu.

Nyaris, kedua pengendara sepeda motor itu hampir bertabrakan jika keduanya  saling memaksa berlomba untuk melintas dijembatan yang hanya bisa dilalui satu sepeda motor saja, sebab  sisi disebelahanya tidak dapat digunakan karena kondisi yang berlobang dan nyaris ambruk.

"Yang sabar kamu mengendarai motormu",  teriak ibu itu.

Muklis Ketua DPC Perindo Binjai Timur sangat menyayangkan lambatnya perbaikan yang dilakukan Dinas PU Binjai,  padahal kondisi jembatan  tersebut telah disampingkan keberadaannya melalui pihak Kelurahan Sumber Karya, ujarnya.

Menurut Muklis, kerusakan jembatan itu berawal dari damtruk bermuatan pasir melintas dijembatan itu dan roda belakangnya terjerembab karena ambruk disisi sebelah kanan jembatan tersebut, jelasnya.

Rabu, 08 Juni 2016

GENERASI FORMALIN

Generasi formalin, tidaklah berlebihan jika kekuatiran itu yang menghantui masyarakat saat ini. Bagaimana tidak hampir sebagian besar jenis makanan yang beredar dipasaran saat ini mengandung bahan pengawet yang diperuntukkan bagi pengawet mayit.

Pandangan Juminten, 45 seakan tidak ingin berkedip sedikitpun dari siaran TV yang ditontonnya, dirinya seakan tidak ingin ketinggalan menyaksikan berita yang ditayangkan dari salah satu stasiun TV yang menyiarkan tentang ditemukan banyak makanan dan minuman  dipasaran yang mengandung bahan berbahaya berupa formalin, boraks dan sejenisnya.

"Kalau kondisinya seperti ini jadi takut aku mau belik bahan makanan apapun karena semua mengandung bahan pengawet", celoteh Juminten.

Sambung Juminten, lama kelamaan generasi bangsa ini jadi generasi formalin, tandasnya.

Bagaimana tidak, kalau semua jenis makan yang beredar selama ini banyak yang mengandung bahan pengawet dan ironisnya kondisi sepertini baru terungkap disaat bulan suci rahmadan dan menjelang hari-hari besar keagamaan lainnya.

Ditambahkannya, semestinya pemerintah melakukan pengawasan secara rutin, sehingga mempersempit kesempatan para pedagang yang nakal untuk berbuat curang, harap Juminten.

Lagi Celoteh Juminten, kalau begini kondisinya lagi-lagi rakyat yang dirugikan karena belum lagi dihadapi dengan harga bahan pangan yang melambung tinggi, kini disaat bersamaan harus dihadapi kekuatiran bahan makanan yang mengandung formalin.

Ironisnya lagi kondisi seperti ini terjadi terus berulang tanpa ada kepastian yang tegas dari pemerintah menjamin bahwa kondisi seperti ini tidak kembali  terulang, harap Juminten.

Harapan yang sama juga dikatakan Margono yang juga menyaksikan tayangan berita yang sama, "Benar yang kamu katakan Juminten dan tumben pikiran kamu lagi encer", ungkap Margono dengan logat bahasa jawa yang kental.

Sambungnya, kalau semua rakyat indonesia berpikiran seperti ini tentunya akan lahir generasi yang cerdas dan tangguh bukan karena bahan pengawet, celoteh Margono dengan nada bercanda yang diikuti digelak tawa Juminten dan warga lainnya yang menyaksikan tayangan TV diwarung Wak Wito.

Jumat, 27 Mei 2016

BAKTI PEDULI DPD PERINDO BINJAI GELAR KHITANAN MASAL

Jeritan puluhan bocah memecah kantor DPD Partai Perindo Kota Binjai Jl. WR Mongonsidi Binjai Kota dimana harus menahan sakit karena  alat kelaminya yang dikhitan oleh tenaga medis dengan melibatkan seluruh  kader Partai Perindo Kota Binjai pada acara Bakti Peduli Untuk Indonesia Sejahtera yang digelar, Sabtu (28/5).

Acara yang digelar pertama sekali itu sidikitnya diikuti 30 anak yatim dan fakir miskin yang berasal dari lima wilayah DPC Partai Perindo seKota Binjai.

Dalam sambutannya Ketua DPD Partai Perindo Kota Binjai, Maizen Saftana, SH menjelaskan bahwa kegiatan  ini merupakan bentuk kepedulian Partai Perindo dalam peningkatan kwalitas manusia Indonesia secara umum.

Lanjutnya, karena peningkatan kwalitas manusia harus dimulai dari kesehatan, dimana khitanan atau sunat bukan saja hukumnya wajib bagi seorang muslim tapi juga berguna bagi kesehatan dikaji dari kacamata dunia  kesehatan.

Masih menurut Maizen, kegiatan bakti peduli ini insyaallah akan dilaksanakan setiap tahunnya dan diharapkan partisipasi masyarakat juga semakin meningkat, ujarnya berharap.

"Kita berharap jumlah peserta yang ikut khitanan masal ini semakin meningkat dari tahun ketahunnya", ungkap Maizen mengulang.

Ditambahkan Maizen, bahwa tujuan kegiatan bakti peduli ini diharapkan keberadaan Partai Perindo semakin dekat dihati masyarakat Kota Binjai khususnya, sebagaimana amanat Ketua Umum Partai Harry Tanoesudibjo bahwa seluruh kader partai harus mampu menjadi ujung tombak sebagai sumber inspirasi ditengah masyarakat yang beragam kemajemukkannya.

Lebih lanjut dikatakan Maizen, bahwa dengan bertambahnya kwalitas manusianya maka akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya yang merupakan cita-cita Partai Perindo mewujudkan indonesia sejahtera, tegasnya.

Diakhir sambutannya Maizen juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak khususnya kepada Pemko Binjai melalui Sekretaris Daerah, Elyuzar Seregar, SH, Dinas Kesehatan dan BKKBN yang telah memberikan bantuan moral dan moril sehingga terlaksananya kegiatan bakti peduli ini.

Sementara itu dalam sambutannya Walikota Binjai dalam kesempatan itu diwakili Kepala Kantor Kesbanglinmas, Drs. Janu  Asmadi Lubis sangat mengapresiasi kegiatan yang selama ini dilaksanakan Partai Perindo Kota Binjai.

"Meski Partai yang baru namun telah banyak berbuat dalam kegiatan sosial, seperti memberikan bantuan pada peristiwa bencana banjir kemarin ", jelasnya.

Lanjutnya, bahwa dalam kondisi dimana masyarakat mulai menurun tingkat kepercayaannya kepada partai politik, tapi Perindo hadir dalam bentuk karya nyata bukan karya kata, ujar Janu. 

Rabu, 30 Maret 2016

AL-QURAN WAKIL WALIKOTA BINJAI

"Pak, Al-quran nya untuk saya ya ?", pinta serang bocah kepada Timbas Tarigan, usai menjadi khotib shalat Jumat di salah satu masjid di kawasan Binjai Timur.

Mendengar ungkapan bocah itu seketika jamaha yang berada di shaf terdepan sontak mencari tahu sumber suara itu dan tak butuh waktu lama untuk menemukannya yang ternyata berasal dari seorang bocah yang berada di shaf paling belakang.

"Mari kedapan anakku", pinta Timbas setelah mengetahui sumber suara itu.

Selangkah kemudian bocah yang didampingi orangtua nya itu dengan sedikit malu-malu melangkah kedepan mendekati Timbas.

"Ini ambil al- qurannya", kata Timbas sembari menyerahkan al quran kecil yang ada ditangan nya.

Tapi kamu janji ya harus membaca dan menghafal surat dan ayat yang ada dalam al-quran ini, sambung Timbas.

Setelah menerima al quran itu terlihat jelas raut  kegembiraan diwajah bocah itu dan tanpa dikomdoi langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan menjawab permintaan Timbas itu.

Peristiwa sepontanitas itu seketika menjadi pusat perhatian seluruh jamaha yang ada di masjid tersebut.

Bahkan salah seorang jamaha menjelaskan kepada bocah itu, bahwa yang memberikan al quran itu adalah Wakil Walikota Binjai.

"Kamu sungguh beruntung nak dan semoga kelak kamu dewasa bisa seperti Pak Timbas, karena selain Wakil kepala daerah juga tahat dalam menjalankan perintah agama", ungkap salah seorang jamaha.

Kekaguman para jamaha kepada bocah itu pun semakin bertambah setelah  mendengar jawabannya, "saya tak ingin menjadi Wakil Walikota Pak, tapi mau jadi ustad seperti bapak itu, sembari mengarahkan pandangnya kepada Timbas.

Mendengar jawaban bocah itu, Timbas langsung memeluknya dan mencium kepala bocah itu, sebari berkata, Subahnallah semoga Allah mendengar doa anak ini, doa Timbas.

Menyaksikan peristiwa itu, seluruh jamaha seketika langsung mengaminkannya.

Sungguh sebuah pelajaran yang sangat berharga dapat dipetik dari peristiwa itu, ternyata tidak semua orang silau akan jabatan dan kekuasaan, sebab dimata Allah semua manusia mempunyai kedudukan yang sama ketika bersujud menundukkan kepalanya menjalankan perintah Allah, Maha Suci Allah dengan segala firman-firmanya. @kezen.