Sudah amankah menitipkan anak kita di sekolah?, tentunya ini menjadi pertanyaan besar bagi setiap orangtua siswa,bagaimana tidak hampir setiap hari kasus kekerasan disertai pelecehan seksual terjadi disejumlah sekolah di Indonesia.
Sejatinya kasus kekerasan antar pelajar kembali terulang dan ironisnya kali ini melibatkan pelajar SD di Sumatra Barat hingga berujung keproses hukum.
Lagi, peristiwa yang sama kembali terulang di Medan seorang siswa kelas 5SD menjadi korban kekerasan disertai pelecehan seksual dilakukan teman sekelasnya.
Faktanya berdasarkan data analisis Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa pada tahun 2010 sedikitnya telah terjadi 2.46 kasus, kemudian pada tahun 2011sedikitnya terjadi 2.463 kasus, selanjutnya pada tahun 2012 terjadi 2.626 kasus dan pada tahun 2013 terjadi 3.339 kasus, sementara itu pada tiga bulan pertama pada tahun 2014 sedikitnya 252 kasus yang dilaporkan.
Komisi Perlindungan Anak menyimpulkan bahwa kasus kekerasan disertai pelecehan seksual setiap tahunnya terus mengalami peningkatan 40 persen setiap tahunnya.
Menurut fisikolog Hj Lisa M.Idaham, bahwa telah terjadi pergeseran nilai -nilai sosial ditengah masyarakat dan lingkungan sekolah, baik itu nilai kesopanan, telorasi, gotong royong dan rasa kepedulian antar sesama, jelasnya.
Selain itu faktor perkembangan informasi dan teknologi turut memicu tumbuhnya budaya kekerasan dilingkungan pelajar. Untuk itu peran serta guru dan orang tua murid sangat ditutut dalam menanam dan menumbuh kembangkan nilai -nilai sosial dilingkungan keluarga dan sekolah, jelas Lisa. @kezen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar